Advertisement 300 X 250


Breaking News

Beauty Of Bontang

Bontang Sekitarnya

Bontang in Memories

ScreenShoot

Saturday, October 29, 2011

Antisipasi Balapan Liar, Pelajaran Lalu Lintas Akan Disisipkan Pada Pelajaran Kewarganegaraan

Aksi balapan liar bakal diantisipasi sedini mungkin. Dinas Pendidikan (Disdik) Bontang berupaya menjadikan peraturan lalu lintas sebagai bagian dari mata pelajaran di sekolah-sekolah. Tujuannya untuk memberi penyadaran kepada generasi muda agar lebih taat kepada aturan di jalan.

“Disdik sudah melakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding, Red.) dengan Kapolres. MoU itu dalam rangka menyisipkan pendidikan lalu lintas. Peraturan lalu lintas sengaja dikenalkan sejak dini kepada anak-anak usia sekolah agar dapat semakin membantu aparat lalu lintas dalam mengupayakan ketertiban dan keselamatan berkendara,” kata Kadisdik Dasuki.

Nantinya lanjut dia, kurikulum lalu lintas itu akan disisipkan pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. “Jadi nanti itu modelnya sisipan. Artinya kurikulum lalu lintas tidak menjadisatumata pelajaran sendiri. Tapi nilai atau prinisip dimasukkan dalam sub-materi Pendidikan Kewarganegaraan,” katanya.

Saat ini lanjut dia, pihaknya tengah menyiapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai wujud mengatasi persoalan balapan liar yang meresahkan warga.Dengan begitu, yang akan menerima kurikulum lalu lintas nanti seluruh jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat.

“Jadi ada yang namanya KTSP. Kurikulumnya luas sekali, di pusat hanya menentukan standarnya. Sedangkan soal pengembangan kurikulumnya dari sekolah. Sehingga terkait waktu atau jam nanti, ada variabelnya. Namun pada intinya tergantung dari kerjasamanya,” lanjutnya.

Dasuki menambahkan, kurikulum lalu lintas nanti lebih pada pendekatan dan sosialisasi terhadap Undang-Undang (UU) no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan. Apalagi, jumlah jam untuk Pendidikan Kewarganegaraan mencapai 3 jam pelajaran.

“Grand desainnya nanti adalah pendidikan berkarakter, disiplin,kejujuran, tanggungjawabhingga tema relevansi.Pendidikan kewarganegaraan itu nanti waktunya mencapai 3 jamdan akan diberlakukan untuk semua jenjang dari TK sampai SMA,” tegasnya.

Untuk itu ia mengingatkan, agar seluruh sekolah benar-benar serius menyusun KTSP. Namun demikian ia juga mengingatkan, ada 3 tempat yang bisa menentukan watak anak remaja dan memberi pendidikan. “3 tempat itu meliputi sekolah, keluarga dan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara Kapolres AKBP Heri Armanto didampingi Humas AKP Jonner Simanjuntak menyebutkan,kerjasama ini sengaja dirancang sebagai bentuk pembelajaran lalulintas sejak dini. Dengan harapan dalam jangka panjang akan mampu mengubah perilaku dan budaya masyarakat dalam berlalulintas. Sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan yang terjadi di jalan raya.

“Kita berharap ke depan ada perubahan dari budaya masyarakat. Apalagi, dalam waktu tidak sampai sebulan ini sudah 3 nyawa melayan di jalan. Kita berharap program ini mampu menyentuh kelompok pelajar dan mahasiswa sebagai agent of change,” pungkasnya.(*/gun/ran)

sumber berita : http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=116100

No comments:

Post a Comment

Designed By